Rabu, 13 Oktober 2010
ATLANTIS - DUBAI
Lagi-lagi Dubai mencuri perhatian dunia pada grand launching Atlantis The Palm Hotel. Kehadiran Atlantis The Palm Hotel menawarkan kemewahan baru di Dubai, bisa dibayangkan dengan tarif semalam $250.000 US ( 250 juta rupiah) fasilitas terbaik kelas dunia bakal kita dapat disini. Hotel ini dilengkapi 1539 kamar dan 17 restoran. Konstruksinya saja menelan biaya 1,5 miliar dolar.
Mengusung tema Atlantis, hotel ini menawarkan rekreasi air yang tidak terlupakan. Terdapat Water World raksasa yang mengelilingi hotel dengan luas hampir 113 H. Bahkan ada beberapa kamar yang berada di bawah laut dengan view jendela laut. Dalam Water World ini terdapat lebih dari 250.000 spesies ikan.
ngin menikmati suasana bawah laut dengan mewah,melihat lumba-lumba dari laut pasifik selatan ,dan berenang di sekitar tempat tidur anda ? Bukan lagi mimpi ,sebab hotel Atlantis di Dubai ini menawarkan sensasi tersebut.
Atlantis ,the palm merupakan sebuah resort yang di bangun di palm jumeirah di Dubai,Uni Emirat Arab.merupakan kerjasama antara Kerzner internasional limitid dan Istithmar PSJC.Bentuk arsitekturnya di dasarkan pada Atlantis resort di kepulauan Bahama.
Resort ini terbagi menjadi 2 menara yang di hubungkan oleh sebuah jembatan .terdapat dua stasiun monorel yang mengubungkan resort dengan wilayah utama pulau palm jumeirah .resort ini juga memiliki sebuah taman hiburan air (160.000 meter persegi),pusat konferensi,dan pertokoan ritel seluas 20.000 kaki persegi.
Bulan oktober 2007,hotel ini menerima pengiriman 28 ikan lumba-lumba hidung botol dari kepulauan Solomon ,untuk di gunakan sebagai bagian dari pameran akuarium mereka,di sebut Dolphin bay .perpindahan itu di kritik oleh beberapa grup lingkungan ,khususnya karena fakta bahwa ekspor ikan lumba-lumba telah di larang sebelumya oleh pemerintah kepulauan Solomon ,masalah ini berakhir dengan persetujuan dari pemerintah uni emirat arab dan kepulauan solomon melalui perusahaan solomon island marine mammal education centre and exporters limited (yang berhasil mencabut larangan awal perjanjian)
tarifnya memang cukup fantastis di tengah krisis finansial global saat ini yaitu GNP 13 ribu(sekitar Rp 225 juta)semalam atau RP 9,3 juta per jam,jika di hitung per menit RP 156 ribu,hampir separuh nilai bantuan langsung tunai (BLT)di indonesia.
Segmen pasarnya jelas bukan orang kaya biasa,melainkan orang ultra kaya .seperti di langsir Daily Mail,dengan tarif 225 juta per malam ,tamu hotel mendapat tiga tempat tidur,tiga kamat mandi mewah dengan shower laksana air terjun,lengkap beserta satu set meja kursi makan berlapis emas 18 karat.cocok untuk satu keluarga.
Hotel yang menelan biaya RP 13,8 triliun itu di bangun di atas pulau buatan di pantai Dubai ,pembangunan seakan melengkapi berbagai proyek kemewahan seperti,indoor sky slope ,tempat ski indoor terbesar di dunia ,juga menara tertinggi di Dunia ,Burj Dubai yang baru-baru ini telah di resmikan,di antara ketiganya ,yaitu pulau buatan pemerintah Dubai yang di sebut palm jumeirah.Hotel ini memilki kamar 1.593.
Bagi kalangan super kaya ,duit yang di buang mungkin sepadan dengan kemewahan dunia yang di dapat.mereka bisa relaksasi dengan pemandangan laut yang di hadirkan di dalam hotel,apalagi koleksi ikan di dalam akuarium raksasa lebih dari 65 ribu ekor,selain itu terdapat akuarium lumba-lumba lebih dari dua lusin lumba-lumba hidung botol hidup di sana.
Pembangunan hotel tidak berjalan mulus ,berbagai elemen yang mengatasnamakan lingkungan mengkritisi bermacam fitur dalam hotel tersebut.mereka mengatakan ,pembangunan hotel tersebut merusak batu karang dan aliran air laut.seperti penambahan air dan konsumsi listrik.
dari berbagai sumber
gambar-gambar di unduh dari google.
Hotel atlantis dubai merupakan hotel yang di buat di ujung pulau palma yang dibuat pada tahun 2004 hotel ini memakan biaya pembangunan sebesar £800m, para tamu akan di manjakan dengan ber bagai fasilitas yang tidak di dapat oleh hotel manapun di dunia.
Ingin menikmati suasana bawah laut dengan mewah, melihat lumba-lumba dari Laut Pasifik Selatan, dan berenang di sekitar tempat tidur Anda? Itu bukan lagi mimpi. Sebab, Hotel Atlantis di Dubai yang baru beroperasi hari ini menawarkan sensasi tersebut.
Tarifnya memang cukup fantastis di tengah krisis finansial global saat ini, yaitu GBP 13 ribu (sekitar Rp 225 juta) semalam atau Rp 9,3 juta per jam. Jika dihitung per menit, tarifnya Rp 156 ribu, hampir separo nilai bantuan langsung tunai (BLT) di Indonesia.
Segmen pasarnya jelas bukan orang kaya biasa, melainkan orang ultrakaya. Seperti dilansir Daily Mail, dengan tarif Rp 225 juta per malam, tamu hotel mendapatkan tiga tempat tidur, tiga kamar mandi mewah dengan shower laksana air terjun, lengkap beserta satu set meja kursi makan berlapis emas 18 karat. Cocok untuk satu keluarga.
Pemilik hotel sangat optimistis bisa mendapatkan tingkat okupansi tinggi di antara 1.539 kamar yang ditawarkan. Meskipun, saat ini kondisi perekonomian global mengalami ketidakpastian dan menggerogoti perekonomian kalangan kaya. Mereka fokus pada turis kaya dari Eropa, Rusia, Asia, dan Timur Tengah.
"Orang-orang tetap akan mengambil paket liburan keluarga," ujar Alan Leibman, president and managing director Kerzner International, operator hotel yang bekerja sama dengan developer Dubai Nakheel untuk pengelolaan resort tersebut. "Dubai masih memiliki nilai tambah bila transaksi dilakukan dengan poundsterling atau euro," tambahnya.
Hotel yang menelan biaya Rp 13,8 triliun itu dibangun di atas pulau buatan di Pantai Dubai. Pembangunannya seakan melengkapi berbagai proyek kemewahan, seperti indoor sky slope, tempat ski salju indoor terbesar di dunia. Juga, menara tertinggi di dunia, Burj, Dubai, yang hingga kini masih dibangun, dan proyek terkecil di antara ketiganya, yaitu pulau buatan pemerintah Dubai yang disebut Palm Jumeirah.
"Anda tidak akan membangun proyek senilai USD 1,5 miliar di tempat sembarangan," terangnya.
Bagi kalangan superkaya, duit yang "dibuang" mungkin sepadan dengan kemewahan duniawi yang didapat. Mereka bisa relaksasi dengan menikmati pemandangan laut yang dihadirkan di dalam hotel. Apalagi, koleksi ikan di akuarium raksasa lebih dari 65 ribu ekor. Selain itu, terdapat akuarium lumba-lumba. Lebih dari dua lusin lumba-lumba hidung botol hidup di sana.
Pembangunan hotel tersebut tidak berjalan mulus. Berbagai elemen yang mengatasnamakan lingkungan mengkritisi bermacam fitur dalam hotel tersebut. Mereka mengatakan, pembangunan hotel tersebut merusak batu karang dan aliran air laut, seperti penambahan air dan konsumsi listrik.Tag ; Atlantis hotel,
Hotel Atlantis Dubai-Hotel Untuk Para Ultra Kaya
Ingin menikmati suasana bawah laut dengan mewah, melihat lumba-lumba dari Laut Pasifik Selatan, dan berenang di sekitar tempat tidur Anda? Itu bukan lagi mimpi. Sebab, Hotel Atlantis di Dubai yang baru beroperasi hari ini menawarkan sensasi tersebut.
Tarifnya memang cukup fantastis di tengah krisis finansial global saat ini, yaitu GBP 13 ribu (sekitar Rp 225 juta) semalam atau Rp 9,3 juta per jam. Jika dihitung per menit, tarifnya Rp 156 ribu, hampir separo nilai bantuan langsung tunai (BLT) di Indonesia.
Segmen pasarnya jelas bukan orang kaya biasa, melainkan orang ultrakaya. Seperti dilansir Daily Mail, dengan tarif Rp 225 juta per malam, tamu hotel mendapatkan tiga tempat tidur, tiga kamar mandi mewah dengan shower laksana air terjun, lengkap beserta satu set meja kursi makan berlapis emas 18 karat. Cocok untuk satu keluarga.
Pemilik hotel sangat optimistis bisa mendapatkan tingkat okupansi tinggi di antara 1.539 kamar yang ditawarkan. Meskipun, saat ini kondisi perekonomian global mengalami ketidakpastian dan menggerogoti perekonomian kalangan kaya. Mereka fokus pada turis kaya dari Eropa, Rusia, Asia, dan Timur Tengah.
"Orang-orang tetap akan mengambil paket liburan keluarga," ujar Alan Leibman, president and managing director Kerzner International, operator hotel yang bekerja sama dengan developer Dubai Nakheel untuk pengelolaan resort tersebut. "Dubai masih memiliki nilai tambah bila transaksi dilakukan dengan poundsterling atau euro," tambahnya.
Hotel yang menelan biaya Rp 13,8 triliun itu dibangun di atas pulau buatan di Pantai Dubai. Pembangunannya seakan melengkapi berbagai proyek kemewahan, seperti indoor sky slope, tempat ski salju indoor terbesar di dunia. Juga, menara tertinggi di dunia, Burj, Dubai, yang hingga kini masih dibangun, dan proyek terkecil di antara ketiganya, yaitu pulau buatan pemerintah Dubai yang disebut Palm Jumeirah.
"Anda tidak akan membangun proyek senilai USD 1,5 miliar di tempat sembarangan," terangnya.
Bagi kalangan superkaya, duit yang "dibuang" mungkin sepadan dengan kemewahan duniawi yang didapat. Mereka bisa relaksasi dengan menikmati pemandangan laut yang dihadirkan di dalam hotel. Apalagi, koleksi ikan di akuarium raksasa lebih dari 65 ribu ekor. Selain itu, terdapat akuarium lumba-lumba. Lebih dari dua lusin lumba-lumba hidung botol hidup di sana.
Pembangunan hotel tersebut tidak berjalan mulus. Berbagai elemen yang mengatasnamakan lingkungan mengkritisi bermacam fitur dalam hotel tersebut. Mereka mengatakan, pembangunan hotel tersebut merusak batu karang dan aliran air laut, seperti penambahan air dan konsumsi listrik
0 komentar:
Posting Komentar